1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
BencanaTaiwan

Korban Luka Gempa Taiwan 1.000 Lebih, Puluhan Masih Hilang

4 April 2024

Otoritas Taiwan masih terus melakukan pencarian terhadap puluhan warga yang dilaporkan masih hilang akibat gempa bumi hebat pada Rabu (03/04). Drone dan helikopter diterjunkan untuk membantu penyelamatan.

Petugas penyelamat Taiwan melakukan pencarian terhadap warga yang diduga masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang rusak akibat gempa
Petugas penyelamat Taiwan melakukan pencarian terhadap warga yang diduga masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan yang rusak akibat gempaFoto: AFP

Jumlah korban luka akibat gempa Magnitudo 7,2 yang mengguncang Taiwan timur telah tembus lebih dari 1.000 orang pada Kamis (04/04). Menurut departemen pemadam kebakaran Taiwan, angkanya sudah mencapai 1.083 orang.

Jumlah korban meninggal dunia tetap stabil di angka sembilan orang. Sementara 48 lainnya masih hilang, termasuk di antaranya 42 pegawai hotel yang diduga hilang dalam perjalanan menuju hotel di Tarokok Gorge, sebuah taman nasional di Taiwan.

Pusat komando penanggulangan bencana pada Rabu (03/04) malam waktu setempat mengatakan bahwa pencarian terhadap pegawai hotel yang hilang itu menjadi fokus utama mereka. Otoritas Taiwan berencana menerjunkan drone dan helikopter untuk mencari mereka dan mengirimkan pasokan bantuan jika mereka ditemukan.

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! 

 

Sementara itu, beberapa warga yang sebelumnya terjebak, secara bertahap telah ditemukan dan dibawa ke tempat aman.

Menurut departemen pemadam kebakaran, enam orang yang sebelumnya terjebak di area pertambangan telah sukses diselamatkan pada hari Kamis (04/04).

Sementara itu, jalur kereta api ke Hualien dilaporkan telah dibuka kembali pada Kamis (04/04), lebih cepat dari perkiraan. Meski begitu, satu stasiun pedesaan di utara kota Hualien masih ditutup karena mengalami kerusakan, kata otoritas kereta api Taiwan.

Pusat komando penanggulangan bencana Taiwan pada Rabu (03/04) malam waktu setempat mengatakan bahwa pencarian terhadap pegawai hotel yang hilang itu menjadi fokus utama merekaFoto: China Times/Handout/Xinhua/picture alliance

Warga takut kembali ke rumah

Di kota Hualien, beberapa orang memilih tidur di luar rumah sepanjang malam mengingat puluhan gempa susulan masih mengguncang wilayah tersebut. Di kota ini upaya penyelamatan terhadap warga yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan telah selesai.

Salah satunya adalah Yu, seorang perempuan berusia 52 tahun yang mengaku lebih memilih menghabiskan malam di sebuah tenda yang didirikan di sebuah lapangan olahraga, karena ia terlalu takut untuk kembali ke apartemen miliknya.

"Gempa susulannya sangat mengerikan. Tidak ada hentinya. Saya tidak berani tidur di dalam rumah,” katanya seperti diberitakan Reuters.

Pejabat cuaca Taiwan sebelumnya mengatakan bahwa intensitas gempa yang dirasakan di Hualien pada hari Rabu (03/04) itu merupakan level tertinggi kedua, dengan kategori "Upper 6” dari skala 1-7.

Menurut badan cuaca Jepang, gempa semacam itu mampu merubuhkan dinding kecuali jika terbuat dari balok beton bertulang, dan dalam situasi seperti itu, manusia tidak akan mampu berdiri tegak dan harus merangkak untuk bergerak.

Gempa tekuat dalam 25 tahun terakhir

Gempa bumi yang mengguncang Taiwan pada Rabu (03/04) pagi ini merupakan gempa terkuat dalam 25 tahun terakhir.

Gempa yang berpusat di wilayah timur Hualien itu terjadi di saat warga tengah bersiap-siap untuk berangkat kerja dan sekolah.

Guncangan hebat juga dirasakan di ibu kota Taipei, tetapi kerusakan dan gangguan di sana dilaporkan tidak terlalu parah.

Taiwan pernah diguncang gempa hebat dengan Magnitudo 7,6 pada tahun 1999. Sekitar 2.400 orang meninggal dunia, dan 50.000 bangunan hancur saat itu.

gtp/pkp (Reuters)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait