1. Buka konten
  2. Buka menu utama
  3. Buka situs DW lainnya
BencanaTaiwan

Gempa Bumi Terkuat dalam 25 Tahun Terakhir Guncang Taiwan

3 April 2024

Pihak berwenang Taiwan melaporkan setidaknya satu orang tewas dan puluhan luka-luka. Sementara itu, Jepang turunkan tingkat peringatan tsunami jadi ‘waspada’.

Gempa Bumi Taiwan
Bangunan lima lantai di Hualien, Taiwan, rusak parah akibat gempa bumiFoto: TVBS via AP/dpa/picture alliance

Badan Pusat Administrasi Cuaca Taiwan (CWA) mengatakan gempa bumi berkekuatan 7,2 magnitudo telah mengguncang pulau itu pada Rabu (03/04) pagi waktu setempat.

Gempa tersebut terjadi pada kedalaman 15,5 kilometer, dengan pusat gempa berada sekitar 25 kilometer arah tenggara kota Hualien di Taiwan, jelas CWA.

Lembaga penyiaran Taiwan, TVBS, juga menayangkan rekaman yang memperlihatkan sebuah bangunan runtuh, imbas gempa bumi tersebut.

Dalam laporannya, kantor berita AFP mengutip seorang pejabat pemadam kebakaran dari Hualien yang mengatakan bahwa beberapa bangunan di wilayah itu runtuh akibat gempa.

"Dua bangunan runtuh dan beberapa orang diyakini masih terjebak. Kami tidak memiliki informasi lebih lanjut untuk saat ini," tulis AFP mengutip pejabat tersebut.

Gempa bumi 'terkuat dalam 25 tahun terakhir', ungkap Pusat Seismologi Taipei

Direktur Pusat Seismologi Taipei, Wu Chien-fu, mengatakan kepada para wartawan bahwa gempa bumi kali ini merupakan "yang terkuat dalam 25 tahun terakhir."

"Gempa ini dekat dengan daratan dan juga dangkal. Gempa ini terasa di seluruh wilayah Taiwan dan pulau-pulau di lepas pantai... ini adalah yang terkuat dalam 25 tahun terakhir, sejak gempa bumi (1999)," jelas Wu, merujuk pada gempa bumi berkekuatan 7,6 Skala Richter (SR) yang terjadi pada September 1999 dan menewaskan sekitar 2.400 orang.

"Masyarakat harus memperhatikan peringatan dan pesan-pesan relevan, serta bersiap untuk evakuasi gempa," ungkap Wu memperingatkan.

Taiwan sedang mengalami aktivitas seismik yang cukup teratur akhir-akhir ini, karena pulau tersebut terletak di dekat persimpangan antara dua lempeng tektonik. Sementara itu, Jepang yang berdekatan dengan Taiwan, juga telah mengalami setidaknya 1.500 kali guncangan setiap tahunnya.

Gempa bumi dahsyat guncang seluruh pulau Taiwan, menciptakan tsunami yang mengancam pulau selatan JepangFoto: TVBS via AP/picture alliance

Jepang turunkan peringatan tsunami jadi 'waspada'

Badan Meteorologi Jepang (JMA) menurunkan tingkat peringatan tsunami sebelumnya, yang diperuntukkan bagi pulau-pulau di selatan Jepang, menjadi "waspada tsunami”.

JMA mengatakan bahwa gelombang tsunami setinggi 1 meter berpotensi terjadi di wilayah itu.

Pada pukul 9:18 pagi waktu setempat, JMA melaporkan adanya gelombang tsunami setinggi 30 sentimeter yang mencapai Pulau Yonaguni.

Pihak berwenang Jepang mengeluarkan peringatan evakuasi bagi daerah pesisir dekat prefektur selatan Okinawa tersebut.

"Evakuasi!" demikian tulis tajuk berita yang ditayangkan oleh stasiun televisi nasional Jepang, NHK.

"Tsunami akan datang. Mohon segera mengungsi," ungkap seorang penyiar di NHK. "Jangan berhenti. Jangan kembali ke rumah."

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru! 

Pasukan Pertahanan Jepang menerbangkan pesawat untuk mengumpulkan informasi tentang kemungkinan adanya dampak dari gelombang tsunami di sekitar wilayah Okinawa dan menyiapkan tempat penampungan bagi para pengungsi jika diperlukan.

Kantor berita AFP melaporkan bahwa penerbangan di Bandara Naha, Okinawa, telah dibatalkan sebagai bentuk tindakan pencegahan, dikutip dari pejabat kementerian transportasi Jepang.

Pada Maret 2011, gempa bumi berkekuatan 9,0 SR telah menghantam pulau utama Jepang, Honshu. Gempa bumi itu memicu gelombang tsunami, yang melumpuhkan pasokan listrik untuk mendinginkan tiga reaktor di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima, Jepang. Tragedi itu mengakibatkan bencana nuklir, di mana sekitar 18.500 orang tewas atau hilang.

Filipina peringatkan adanya 'gelombang tsunami tinggi'

Filipina juga mengeluarkan peringatan adanya potensi "gelombang tsunami tinggi" dan menyerukan warganya di daerah pesisir untuk segera evakuasi dari wilayah itu.

"Masyarakat di daerah pesisir di provinsi-provinsi berikut ini sangat disarankan untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi atau pindah ke daratan yang lebih jauh," menurut lembaga seismologi Filipina dalam sebuah peringatan yang diperuntukkan bagi 23 provinsi, imbas adanya perkiraan hantaman gelombang tsunami yang tinggi.

Gelombang tsunami pertama diperkirakan akan tiba pada pukul 00.33 dan 02.33 waktu setempat, di mana "kemungkinan bukan yang terbesar dan gelombang ini dapat bertahan selama berjam-jam."

kp/rs (AP, Reuters)

Lewatkan bagian berikutnya Topik terkait